Panggil saja saya Anti. Umur saya 35 tahun. Ibu anak dua yang sudah menikah selama hampir 15 tahun. Suami memiliki percetakan dan usahanya sedang bagus.
Pernikahan kami berjalan normal. Sampai sekitar 5 bulan yang lalu, saya tahu kalau suami saya memiliki wanita lain. Dan mereka sudah mempunyai anak.
Saya begitu kecewa. Begitu sedih. Begitu marah. Sampai memutuskan untuk pergi dari rumah ke tempat teman dekat saya.
Saya bertanya-tanya, apa kekurangan saya? Padahal saya berusaha menjadi Istri dan Ibu yang baik. Padahal ketika suami sedang susah usahanya, saya tetap disampingnya. Dan saya bela-belain tetap bersamanya meski keluarga saya tidak suka dengan suami.
Memang, awal pernikahan kami tidak berjalan dengan semestinya. Karena saya sudah mengandung. Jadi mau tidak mau, keluarga saya menerima suami sebagai mantunya. Dulu kehidupan kami begitu sulit. Dan sering suami pergi lama meninggalkan saya dan anak pertama kami. Tapi saya tetap setia menunggu dan mempertahankan pernikahan kami.
Tapi sekarang, kenapa dia bisa bersama dengan wanita lain? Kenapa dia tidak menghargai jerih parah saya selama ini? Dan malah bersenang-senang dengan orang lain?
Betapa bodohnya saya ini. Dibohongi selama beberapa tahun tanpa pernah menaruh rasa curiga. Saya sempat memutuskan untuk bercerai. Namun saya tidak punya penghasilan apa-apa. Selama ini selalu bergantung pada suami. Dan kalau kami berpisah, bagaimana kehidupan ekonomi keluarga saya?
Saya sungguh bingung harus apa. Karena sepertinya, suami saya lebih memilih wanita itu dibandingkan saya. Mungkin kalau tidak ada anak, saya sudah dicampakkan.
Semoga saya bisa tahu apa yang harus saya lakukan. Entah mempertahankan pernikahan kami, ataukah mengakhirinya.
-Anti, 35 tahun, Banten-